Imbas Perpanjangan PPKM Teradap Industri Printing

Proses Produksi Batik Print PT Sakuratex

Penerapan PPKM yang awalnya di jadawalkan pada tanggal 3- 20 Juli, pada akhirnya di perpanjang sampai sekarang. 

PPKM di terapkan kembali oleh pemerintah, karena melonjaknya penderita covid-19 di Indonesia.

PPKM di harapkan dapat menekan jumlah pertambahan pasien covid-19. Tetapi pada pelaksanaannya PPKM tahap pertama masih di anggap gagal. 

Karena peningkatan jumlah pasien covid-19 masih tinggi perharinya. 

Maka pemerintah memutuskan perpanjangan pelaksanaan PPKM sampai saat ini.

Dampak dari penerapan PPKM banyak di rasakan oleh berbagai kalangan pengusaha, termasuk dengan pengusaha tekstil.  Terutama dengan pengusaha menengah yang mengutamakan penjualan lokal.

Terlebih lagi, dengan di tutupnya pasar- pasar tradisional. yang mengakibatkan turunya pendapatan yang hampir 100% bagi pedagang testil lokal. 

Dengan menurunya penjualan mengakibatkan, banyak pengusaha yang mengurang produksi dan jam kerja karyawan. Karena pengusaha tidak dapat menjual hasil produksi yang dihasilkan. 

Ketika penerapan PPKM di berlakukan, maka penutupan jalan jalan utama di berlakukan pula. Hal ini menjadi penghambat pengiriman material kain untuk produksi dan jalannya penjualan. 

Karena pangiriman material jadi tidak bisa di lakukan, dan transaksi juga terhenti.

Penerapan sosial distancing

Tetapi dengan penerapan PPKM, pemerintah juga berharap dapat menekan lonjakan pasien covid-19. Karena dengan makin melonjaknya pasien covid-19 akan menyebabkan kolepsnya tenaga medis. Hal ini lah yang paling di takuti oleh pemeritah.

Tetapi masyarakat kecil juga berharap penereapan kebijakan tidak menyulitnya rakyat kecil.

Karena banyak masyarakat yang menggantungkan hidup dengan pendapatan harian. Yang akan sulit bertahan jika kebijakan PPKM semakin menekan mata pencaharian mereka.

Semoga PPKM tidak di perpanjang lagi, dan covi-19 akan segera berakhir. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *